DUNIA(Catatan.ara) - Tower Research Capital, perusahaan perdagangan frekuensi tinggi (HFT) asal New York yang dikenal sangat tertutup, sedang bersiap mengubah strategi besar-besaran. Perusahaan ini berencana meluncurkan dana investasi bagi investor eksternal—langkah strategis yang menandai pergeseran dari model perdagangan super cepat menuju pendekatan jangka menengah.
Langkah ini dianggap sebagai titik balik dalam industri perdagangan algoritmik, di mana Tower sebelumnya hanya beroperasi dalam waktu sangat singkat—sepersejuta detik—untuk meraih keuntungan dari selisih harga kecil di pasar saham dan opsi. Namun kali ini, mereka akan memegang posisi investasi selama beberapa jam hingga hari, sesuatu yang tidak lazim dalam dunia HFT.
Langkah Berani di Tengah Kompetisi Ketat
Menurut laporan Financial Times, Tower akan meluncurkan dana ini pada akhir tahun 2025. Meski pihak perusahaan menolak berkomentar, sumber internal menyatakan bahwa proyek ini telah masuk tahap serius dan menjadi salah satu upaya pertama perusahaan HFT besar membuka diri kepada investor umum.
Tower bukan satu-satunya pemain besar di arena ini. Nama-nama seperti Citadel Securities, Jane Street, dan Jump Trading juga telah lama menguasai Wall Street, khususnya setelah krisis keuangan 2008 yang membuat bank-bank besar menarik diri dari aktivitas market making. Mereka mengandalkan algoritma kompleks dan volume besar untuk menjalankan perdagangan cepat dengan margin tipis.
Namun kini, banyak dari perusahaan ini mulai menjajaki strategi frekuensi menengah, terutama dalam pasar ekuitas. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menahan posisi selama puluhan menit hingga beberapa hari, memberikan potensi keuntungan yang lebih berkelanjutan di tengah pasar yang semakin efisien.
Mengapa Tower Mengubah Arah?
Menurut David Lariviere, profesor teknik keuangan di University of Illinois dan mantan pegawai firma market maker GTS, pergeseran ini logis. Ia menyatakan, “Jika Anda sangat ahli dalam menambang emas, mengapa terpaku hanya pada satu tambang? Pasar semakin efisien, dan strategi perdagangan frekuensi tinggi mulai tidak lagi eksklusif.”
Sumber lain menambahkan, “Strategi frekuensi tinggi memiliki batasan dalam menghasilkan keuntungan. Biaya operasional tetap tinggi, dan perusahaan harus mencari cara untuk mengoptimalkan infrastruktur kuantitatif mereka di lebih banyak segmen pasar.”
Strategi ini juga mencerminkan penyesuaian terhadap lanskap investasi global yang kini lebih kompetitif, di mana pendekatan multi-strategi seperti yang digunakan oleh Millennium Management semakin populer.
Siapa Pendiri Tower Research Capital?
Tower didirikan oleh Mark Gorton pada tahun 1998, seorang mantan trader pendapatan tetap di Credit Suisse yang juga dikenal sebagai pengembang platform berbagi file LimeWire—sebelum akhirnya ditutup oleh otoritas AS pada 2010.
Belakangan, Gorton aktif mendanai kampanye pro-pengurangan kemacetan di New York serta mendukung komite aksi politik yang berada di balik pencalonan Robert F. Kennedy Jr dalam pemilu presiden AS.
Peluang Baru bagi Investor dan Pasar Modal
Peluncuran dana eksternal oleh Tower Research Capital menjadi indikator penting bahwa industri perdagangan algoritmik tengah memasuki era baru. Dengan membuka diri terhadap investor luar dan meninggalkan strategi jangka sangat pendek, Tower menunjukkan bahwa fleksibilitas dan inovasi tetap menjadi kunci dalam memenangkan pasar yang terus berubah.
Sumber : Financial Time
Komentar