Xu Kai Ditipu Tim Produksi Drama : Dihapus Peran dan Dipaksa Ikut Jualan CP

Xu Kai Diduga Jadi Korban “Skenario Ganda” | Photo by Viki

DUNIA(Catatan.ara) - Di balik gemerlap industri drama Tiongkok, sebuah kabar mengejutkan menyeruak ke permukaan. Aktor ternama Xu Kai (许凯) dikabarkan menjadi korban praktik curang yang belakangan ini mulai sering terdengar di kalangan aktor dan tim produksi — sebuah taktik licik yang dikenal dengan istilah skenario ganda.

Awalnya, proyek drama kostum bergenre detektif yang ditawarkan kepada Xu Kai terlihat menjanjikan. Ia menerima naskah dengan posisi sebagai pemeran utama pria, lengkap dengan alur yang solid dan karakter kuat. Sebagai aktor dengan reputasi dan pengaruh besar, wajar jika proyek tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk sukses.

Namun sayangnya, kenyataan di balik layar berkata lain.

Setelah kontrak ditandatangani dan proses produksi dimulai, barulah terungkap bahwa naskah yang dijanjikan kepada Xu Kai berbeda jauh dari versi yang akhirnya dijual ke investor dan penonton. Cerita mengalami perubahan signifikan—bukan hanya dari sisi alur, tetapi juga dari segi fokus karakter.

Yang awalnya tokoh utama adalah karakter Xu Kai, tiba-tiba karakter pria ketiga yang dalam novel aslinya hanya figuran malah didorong ke garis depan. Karakter itu diberi latar belakang baru dan dimodifikasi sedemikian rupa untuk membentuk chemistry atau CP (couple pairing) sesama pria, tanpa sepengetahuan atau persetujuan Xu Kai. Singkatnya, nama besar Xu Kai digunakan untuk menarik perhatian, tapi dengan proyek yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Sayangnya, karena kontrak sudah diteken, Xu Kai tak bisa keluar dari proyek tanpa harus membayar penalti dalam jumlah besar. Situasi ini mirip seperti “jebakan cinta” digital alias penipuan model killing pig scam (杀猪盘)—manipulasi terencana yang membuat korbannya tidak punya jalan keluar tanpa kerugian besar.

Dampak dari hal ini tentu tidak sepele. Perubahan mendadak dalam cerita bisa merusak fokus naratif drama, yang ujungnya merugikan performa akting Xu Kai di mata penonton.

Hal ini juga akan membuat penggemar kecewa, yang sejak awal menanti drama dengan ekspektasi tinggi sesuai promosi awal. Gak heran setelah berita ini tersebar banyak fans yang geram dan mengecam tindakan tim produksi, dan agensi.

Agensi Xu Kai juga ikut di sorot oleh fans, dikatakan kasus demikian tidak terjadi sekali-duakali. Namun saat di tanya agensi selalu cuci tangan, dan bilang tidak tahu apa-apa. Tanggapan tersebut tentu membuat penggemar jengkel.

Kasus ini juga bisa membuat Xu Kai terjebak dalam strategi pemasaran CP sesama pria, yang bisa berdampak buruk pada citra profesional maupun pribadi jika dilakukan tanpa persetujuan.

Lebih dari sekadar masalah individu, kasus ini menjadi cermin kelam industri hiburan Tiongkok. Jika aktor sekaliber Xu Kai saja bisa jadi korban manipulasi seperti ini, bagaimana dengan aktor yang masih merintis karier?

Kasus ini jadi pengingat penting bahwa perlindungan hukum dan transparansi dalam proses produksi drama sangat dibutuhkan. Para aktor bukan sekadar alat jualan; mereka berhak tahu dengan jelas proyek seperti apa yang akan mereka bintangi—tanpa plot twist tersembunyi di balik kontrak.

Komentar