LIFESTYLE-HALLYU(Catatan.ara) - Penyanyi Crush mengungkapkan foto saat ia menjalani operasi cakram lumbal.
Crush baru-baru ini mengunggah foto di media sosialnya yang memperlihatkan dirinya berbaring di kamar rumah sakitnya setelah menjalani operasi cakram lumbal. Crush juga meninggalkan lirik yang berisi emosi yang dirasakannya selama operasi bersama dengan foto tersebut.
Crush mengungkapkan perasaannya setelah operasi dengan lirik seperti "Aku tidak bisa merasakan kakiku. Hari berlalu hanya dengan menatap langit-langit. Ketika aku berbaring di kamar rumah sakit yang lembab, ketika aku melihat diriku terpantul di jendela, aku tidak ingin mendengar satu suara pun."
Crush menghentikan sementara aktivitasnya pada Juni tahun lalu karena operasi cakram lumbal. Agensi yang menaunginya, P NATION, mengatakan pada saat itu, "Kondisi cakram tulang belakang Crush baru-baru ini memburuk dengan cepat, jadi ia menjalani pemeriksaan terperinci di rumah sakit," dan "ia didiagnosis dengan kondisi yang memerlukan operasi cakram tulang belakang lumbar."
Hernia Diskus, Bahkan Anak Muda Bisa Mengalami
Hernia diskus adalah penyakit yang terjadi ketika diskus (cakram intervertebralis) yang berfungsi sebagai bantalan antar ruas tulang belakang, tiba-tiba menonjol keluar akibat trauma atau beban yang berlebihan. Gejalanya meliputi mati rasa atau tertarik pada kaki, parestesia, dan kelemahan otot, disertai nyeri punggung. Kondisi ini juga ditandai dengan nyeri punggung ringan yang tiba-tiba menjadi parah.
Degenerasi diskus merupakan perubahan alami yang terjadi seiring bertambahnya usia. Bila punggung Anda cedera akibat kecelakaan mendadak atau olahraga berlebihan, risiko timbulnya hernia diskus meningkat. Pekerja kantoran dan pengemudi yang bekerja dalam posisi membungkuk dalam waktu lama juga harus berhati-hati.
Karena memiliki dampak besar pada kebiasaan gaya hidup, ada banyak pasien muda seperti Crush. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, herniasi diskus lumbal jarang terjadi pada orang di bawah usia 20 tahun. Namun, frekuensi kejadiannya meningkat secara bertahap setelah usia 30 tahun.
Pada tahap awal herniasi diskus lumbal, kondisinya dapat diperbaiki dengan pengobatan, terapi injeksi, dan terapi fisik. Namun, jika nyeri berlangsung lebih dari 6 minggu atau muncul gejala saraf seperti kesemutan atau sesak di area kaki, pembedahan harus dipertimbangkan. Bila saraf tertekan parah akibat tekanan dari herniasi diskus, pemulihannya akan sulit dan diperlukan perawatan segera.
Cara Mencegah Herniasi Diskus
Untuk mencegah terjadinya herniasi diskus, ada baiknya Anda memperbaiki kebiasaan buruk dalam hidup Anda. Postur tubuh yang buruk, seperti berdiri dalam posisi yang sama dalam waktu lama atau duduk dengan menyilangkan kaki, sebaiknya dihindari sebisa mungkin.
Duduk di tepi kursi, duduk di kursi tanpa sandaran, atau duduk di lantai semuanya dapat berdampak negatif pada punggung bawah, sendi pinggul, dan lutut. Memberikan tekanan pada punggung saat dalam posisi membungkuk juga memberi tekanan pada tulang belakang dan cakram, sehingga meningkatkan risiko herniasi diskus lumbal.
Sangat membantu jika rutin melakukan latihan inti yang memperkuat otot erector spinae. Baik juga untuk menjaga kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium dan nutrisi lainnya agar tulang kuat. Berhenti merokok dan minum alkohol membantu kesehatan tulang belakang Anda.
Merokok dapat menyebabkan herniasi diskus dengan menyempitkan pembuluh darah kecil yang memasok nutrisi ke cincin fibrosa di belakang diskus, sehingga menghambat aliran darah. Jika Anda mengalami obesitas, Anda perlu mengendalikan berat badan Anda.
Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih besar mengalami pecahnya diskus dan kerusakan sendi karena beban berat pada tulang belakang dan diskus mereka lebih besar.
Sumber : Kormedi
Komentar