EDUKASI(Catatan.ara) - Banyak orang masih terjebak dalam pemikiran kalau skor Intelligence Quotient(IQ) memastikan masa depan.
Terlebih di masa media sosial dikala ini, kala banyak influencer memberikan skor Intelligence Quotient(IQ) besar mereka dengan mudahnya, tidak tidak sering perihal ini merangsang rasa rendah diri untuk sebagian orang.
Salah satu cerita nyata tiba dari seseorang anak muda yang bercita- cita jadi dokter, tetapi merasa patah semangat sebab skor IQ- nya" cuma" 106.
Dia mengira angka tersebut sangat rendah buat mewujudkan mimpinya. Sementara itu, 106 merupakan skor Intelligence Quotient(IQ) yang terkategori rata- rata—artinya, sangat wajar. Yang galat merupakan anggapan kalau Intelligence Quotient(IQ) rendah sama dengan kegagalan.
Menguasai Skor Intelligence Quotient(IQ) dengan Bijak
Intelligence Quotient(IQ) merupakan singkatan dari Intelligence Quotient. Ini bukan nilai senantiasa, melainkan cerminan universal keahlian kognitif seorang dikala diuji dalam keadaan tertentu.
Hasil uji Intelligence Quotient(IQ) dapat berganti bergantung umur, atmosfer hati, kesehatan, apalagi area dikala uji berlangsung.
Jadi, jangan sempat menyangka skor Intelligence Quotient(IQ) selaku batasan keahlian. Yang lebih berarti merupakan gimana kalian mengasah keahlian otakmu secara selalu, bukan semata- mata tergantung pada angka.
Yang Berarti Bukan Seberapa Besar, Tetapi Seberapa Maksimal
Analoginya terdapat 2 orang dengan kemampuan berbeda. Sang A memiliki Intelligence Quotient(IQ) 150 tetapi tidak sempat meningkatkan dirinya, sedangkan sang B memiliki Intelligence Quotient(IQ) 106 tetapi tekun belajar, terbiasa berpikir kritis, serta aktif melatih otaknya.
Siapa yang lebih unggul? Pasti sang B, sebab dia menggunakan kemampuan seluruhnya.
Maksudnya, skor Intelligence Quotient(IQ) hanya kemampuan mentah. Yang buatnya berharga merupakan gimana kalian mencernanya.
Metode Efisien Tingkatkan Kapasitas Otak
Berikut merupakan sebagian metode instan buat meningkatkan energi pikirmu, terlepas dari skor Intelligence Quotient(IQ):
1. Main Catur Semenjak Dini
Catur bukan semata- mata game. Dia mengarahkan strategi, prediksi, serta keahlian menganalisis suasana.
Bermain catur secara teratur dapat melatih otak bekerja secara sistematis serta kilat, sekalian mengenalkan konsep permainan theory yang sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
2. Manfaatkan Permainan Strategi Secara Positif
Permainan semacam Mobile Legends, Dota, ataupun Age of Empires dapat melatih otak dalam menyusun taktik serta mengambil keputusan kilat.
Tetapi ingat, mainlah dengan pendekatan problem solving, bukan semata mengejar kemenangan. Fokus pada strategi, kerja sama regu, serta uraian map dapat meningkatkan otak secara signifikan.
3. Pakai Metode Chunking
Chunking merupakan tata cara memecah data jadi bagian- bagian kecil supaya lebih gampang diingat. Misalnya, mengingat no ponsel dalam kelompok 3 ataupun 4 digit.
Metode ini dapat diterapkan dalam belajar pelajaran sekolah, kuliah, ataupun bidang lain buat menolong otak menaruh data jangka panjang.
4. Belajar Perlengkapan Musik
Instrumen semacam gitar, piano, ataupun drum mengaitkan koordinasi antara otak serta badan.
Belajar musik dapat melatih konsentrasi, kreativitas, dan tingkatkan koneksi antarbagian otak. Tidak heran bila banyak musisi yang pula memiliki kecerdasan besar dalam bidang lain.
5. Dekat dengan Orang Pintar serta Kritis
Area sangat mempengaruhi metode berpikir. Bergaul dengan orang- orang yang suka berpikir kritis serta terbuka terhadap perbandingan dapat meluas secara positif.
Kalian hendak lebih kerap berdiskusi, bertukar ilham, serta dipancing buat berpikir lebih dalam.
6. Belajar Perihal yang Kalian Ragu
Salah satu metode terbaik meningkatkan pengetahuan merupakan dengan mengeksplorasi perihal yang berlawanan dengan keyakinanmu.
Misalnya, kalian yakin bumi bundar? Coba pelajari alasan bumi datar secara ilmiah. Tujuannya bukan buat berganti benak, tetapi supaya pemahamanmu terus menjadi solid serta kritis.
Hidup Bukan Tentang Angka, Tetapi Aksi
Mempunyai Intelligence Quotient(IQ) besar memanglah dapat jadi keunggulan, tetapi bukan jaminan berhasil. Yang terutama merupakan gimana kalian menggunakan kemampuan yang terdapat secara optimal.
Dengan disiplin, area yang menunjang, serta keinginan belajar yang besar, kalian dapat menggapai apapun yang kalian impikan—termasuk jadi dokter.
Jadi, bila kalian merasa" cuma" memiliki Intelligence Quotient(IQ) 106, jangan patah semangat. Kalian cuma butuh bekerja lebih pintar, bukan lebih keras. Sebab dalam hidup, yang memastikan bukan angka, tetapi langkah.
Sumber Referensi : Ferry Irwandi / Youtube

Komentar