Sejarah Kartu Remi: Dari Kemewahan Bangsawan Hingga Permainan Semua Kalangan

Kartu Remi | Photo by Kendall Hoopes: Pexel

DUNIA(Catatan.ara) - Kalau kamu pernah main kartu remi—entah itu buat seru-seruan bareng teman, main solitaire saat bosan, atau sekadar "tepok nyamuk"—kamu mungkin belum tahu kalau permainan ini dulunya cuma bisa dimainkan oleh orang-orang kelas atas. 

Yup, zaman dulu, kartu remi itu mewah banget. Beberapa dek kartu bahkan dilapisi emas dan gambar di setiap kartunya dilukis manual oleh seniman profesional. Nggak heran, cuma bangsawan dan orang kaya yang bisa punya dan mainin kartu ini.

Tapi seiring berkembangnya teknologi dan bahan baku yang makin murah, kartu remi jadi lebih mudah diproduksi. Hasilnya? Permainan ini menyebar luas ke seluruh Eropa dan jadi hiburan favorit berbagai kalangan. 

Sayangnya, kepopuleran ini juga bikin kartu remi dikaitkan dengan perjudian dan taruhan. Sampai hari ini pun, stigma itu masih ada, terutama di komunitas yang melarang perjudian secara agama, seperti dalam Islam.

Uniknya, orang-orang Muslim justru punya andil besar dalam menyebarkan permainan kartu ke Eropa. Gimana ceritanya? Yuk, kita telusuri!

Dari Tiongkok ke Timur Tengah

Sejarah kartu remi bisa ditarik jauh ke masa Dinasti Tang (618–907 M) di Tiongkok, lewat permainan yang disebut "yezeke" atau "permainan daun". 

Meskipun bentuk dan aturan mainnya masih misterius, yezeke dianggap sebagai salah satu cikal bakal permainan kartu. Ada juga "kartu uang" yang menyerupai kartu remi modern—penuh simbol, angka, dan gambar karakter.

Permainan kartu kemudian menyebar ke India, Persia, hingga Mesir, dibawa oleh para pedagang Arab yang berdagang ke Tiongkok. Di wilayah Kesultanan Mamluk Mesir, permainan kartu mengalami perkembangan signifikan. 

Kartu Mamluk terdiri dari 52 kartu, terbagi dalam empat simbol: koin, cangkir, pedang, dan tongkat polo. Setiap simbol terdiri dari angka 1–10 dan tiga kartu wajah: raja, letnan, dan letnan dua—semuanya laki-laki dan tanpa gambar wajah (karena larangan menggambar makhluk hidup dalam Islam).

Masuk ke Eropa Lewat Andalusia

Dari Mesir dan wilayah Muslim lainnya, permainan kartu akhirnya sampai ke Eropa. Ada beberapa teori tentang jalurnya—mulai dari para pedagang Muslim yang tiba di Spanyol (Andalusia) abad ke-13, hingga interaksi antara kerajaan Aragon (Spanyol) dengan dunia Islam. 

Catatan tahun 1379 menyebutkan adanya permainan kartu yang dibawa orang Saracen (sebutan orang Arab) ke kota Viterbo, Italia. Nama permainan ini disebut "naib", dari kata Arab "na'ib" (letnan), yang mirip dengan "Jack" dalam kartu remi sekarang.

Permainan kartu pun menyebar cepat ke Italia dan Spanyol. Simbol dalam kartu awal di Eropa pun mirip kartu Mamluk—pedang, tongkat, koin, dan cangkir. Namun, seiring waktu, desain dan karakter kartu berubah. Muncullah tokoh-tokoh manusia sebagai gambar di kartu wajah: raja, ratu, dan kesatria.

Kartu Remi Versi Prancis: Simbol Modern dan Sistem Dua Warna

Kartu remi seperti yang kita kenal sekarang berasal dari Prancis, sekitar abad ke-15. Orang Prancis memperkenalkan empat simbol yang ikonik: sekop, hati, wajik, dan keriting. Mereka juga mengenalkan sistem dua warna (merah dan hitam) agar lebih mudah dicetak massal menggunakan teknik sablon sederhana.

Menariknya, karakter dalam kartu kerajaan (King, Queen, Jack) juga sempat dihubungkan dengan tokoh-tokoh sejarah. Misalnya:

  • King Sekop = Raja Daud

  • King Hati = Charlemagne (Carolus Agung)

  • King Wajik = Julius Caesar

  • King Keriting = Alexander Agung

Untuk kartu Ratu dan Jack juga ada tokoh-tokohnya sendiri, seperti Dewi Athena, Rachel, Yudith, dan pahlawan Troya Hector. 

Namun, sejak Revolusi Prancis, gambar ini kehilangan keterkaitan resminya dengan tokoh sejarah karena sentimen terhadap simbol kerajaan. Kini, tokoh-tokoh tersebut hanya jadi simbol dekoratif tanpa makna historis spesifik.

Kenapa Kartu As Jadi yang Tertinggi?

Awalnya, kartu As (Ace) mewakili nilai terendah. Namun, setelah Revolusi Prancis, kartu As mengambil alih posisi tertinggi sebagai simbol perlawanan terhadap monarki. Maka dari itu, kartu As kini dianggap lebih tinggi daripada King.

Asal-Usul Kartu Joker

Kartu Joker baru muncul belakangan di Amerika Serikat pada abad ke-19. Awalnya digunakan dalam permainan Euchre, Joker dikenal sebagai "trump card" atau kartu andalan yang bisa mengalahkan semua kartu lain. Sekarang, kartu Joker sering jadi kartu bebas atau wild card dalam berbagai permainan.

Dulu eksklusif, kini universal. Kartu remi berhasil bertahan selama lebih dari seribu tahun, berevolusi dari lukisan tangan eksklusif jadi cetakan massal yang bisa kamu temukan di warung sebelah. Nggak cuma buat main, kartu remi juga punya nilai sejarah dan budaya yang dalam.

Jadi, lain kali kamu main kartu, ingat—di balik tumpukan kartu itu ada kisah panjang lintas budaya, agama, dan zaman.


Source : Aurel Val/ Youtube

Komentar