Kontroversi Diplomatik: Amerika Kecam Diplomat Tiongkok soal Postingan Bandingkan Israel dengan Nazi

Konsul Jeldral Tiongkok Xue Jian | Photo by Kyodo Via Asociated Perss

DUNIA(Catatan.ara) - Ketegangan diplomatik kembali memanas sehabis Duta Besar Amerika Serikat buat Jepang, George Glass, mengancam keras artikel seseorang diplomat besar Cina di Jepang.

Artikel tersebut dinilai ofensif sebab menyamakan Israel dengan Nazi Jerman, yang dikira selaku wujud antisemitisme serta pelanggaran norma diplomatik internasional.

Asal Mula Kontroversi

Insiden ini bermula dari unggahan di platform X( lebih dahulu Twitter) oleh Xue Jian, Konsul Jenderal Cina di Osaka, pada 14 Juni 2025. Dalam artikel berbahasa Jepang itu, Xue menyajikan perbandingan visual antara Israel serta Nazi Jerman di dasar bendera tiap- tiap. 

Dia menyebut kalau walaupun orang Yahudi jadi korban Holocaust, saat ini mereka" melaksanakan genosida" terhadap masyarakat Palestina.

Unggahan tersebut pula mengatakan kalau baik Israel ataupun Nazi bersama melanggar hukum internasional, menguatkan kekuatan militer, dan mendesak pemukiman di tanah yang diduduki. 

Walaupun artikel ini telah dihapus, tangkapan layarnya sudah dilihat lebih dari 250 ribu kali serta terus menyebar luas secara daring.

Respon dari Amerika Serikat

Duta Besar AS George Glass mengancam keras statment Xue Jian, menyebutnya selaku" antisemitisme yang mengejutkan" serta" wujud ketidaktahuan yang beresiko". 

Dalam pernyataannya pada Selasa( 18/ 6), Glass pula menyebut kalau Xue tidak layak diucap selaku bagian dari" diplomasi pejuang serigala" Cina, melainkan lebih mirip" anak anjing yang belum terlatih".

Sebutan" wolf warrior diplomacy" merujuk pada style diplomasi kasar yang terkenal di golongan pejabat Cina semenjak 2010- an, yang mengacu pada serial film patriotik terkenal di negeri tersebut.

Posisi Tiongkok

Cina sudah mengambil posisi kritis terhadap Israel dalam sebagian tahun terakhir, spesialnya dalam konflik Gaza. 

Walaupun menyerukan de- eskalasi serta diskusi, Cina secara terbuka menunjang hak Iran buat mempertahankan diri serta sering mengkritik pembedahan militer Israel, spesialnya sehabis serbuan ke Gaza yang dipicu oleh konflik dengan Hamas semenjak Oktober 2023.

Departemen Luar Negara Cina lewat juru bicaranya, Guo Jiakun, menegaskan kalau pemecahan damai cuma dapat dicapai lewat diskusi, bukan kekuatan militer.

Asumsi dari Israel serta Pengamat Internasional

Gilad Cohen, Duta Besar Israel buat Jepang, melaporkan kalau Xue sudah melewati batasan dengan membandingkan Israel dengan Nazi. Dia memperhitungkan statment tersebut tidak cuma antisemitik, namun pula ialah penghinaan terhadap memori para korban Holocaust.

Sedangkan itu, banyak analis memperhitungkan kalau statment publik semacam ini dapat memperparah ketegangan geopolitik yang telah besar, paling utama di tengah konflik Israel- Iran yang lagi berlangsung.

        Di tengah kecaman internasional serta suasana yang belum mereda, Presiden AS Donald Trump mengklaim sudah menengahi gencatan senjata antara Israel serta Iran. Tetapi, masa depan perdamaian masih belum tentu, paling utama bila retorika diplomatik yang menyinggung serta provokatif terus bersinambung.


Sumber : Newsweek

Komentar