HALLYU(Catatan.ara) - Mantan anggota tim idola THE BOYZ, Ju Haknyeon, formal angkat bicara menjawab pemberitaan yang menyebut keterlibatannya dalam kegiatan ilegal. Lewat unggahan Instagram pribadinya, dia membantah tuduhan prostitusi serta melaporkan hendak menempuh jalan hukum buat mensterilkan namanya.
Dalam pernyataannya, Haknyeon mengklaim kalau agensinya, One Hundred Label, sudah menyebarkan data pemutusan kontrak secara sepihak tanpa konvensi maupun prosedur yang cocok perjanjian.
Dia pula menyebut dimohon membayar kompensasi lebih dari 2 miliyar won.“ Aku tidak sempat menyetujui keputusan keluar dari tim. Ini seluruh dicoba sepihak,” tulisnya.
Ju Haknyeon meningkatkan kalau dia hendak menempuh jalan hukum, baik secara perdata ataupun pidana, serta berharap langkah ini dapat jadi wujud keberanian buat mereka yang hadapi ketidakadilan seragam.
Laporan Media serta Penyelidikan Polisi
Polemik bermula dari laporan majalah mingguan Jepang Shukan Bunshun pada 18 Juni, yang menyebut kalau Ju Haknyeon nampak bersama mantan aktris film berusia Asuka Kirara di suatu bar privat di Tokyo.
Potret- potret yang dirilis memperlihatkan keakraban raga antara keduanya. Laporan tersebut pula menimbulkan dugaan terdapatnya kegiatan prostitusi.
Ju Haknyeon membantah tuduhan tersebut dengan tegas.“ Memanglah benar saya muncul dalam pertemuan itu, namun tidak terdapat transaksi ilegal semacam yang disebutkan,” ucapnya.
Walaupun begitu, seseorang netizen senantiasa mengajukan laporan ke web pengaduan publik Korea( Kukmin Sinmungo), memohon pihak berwenang menyelidiki dugaan tersebut, tercantum mungkin keterlibatan mantan produser agensi.
Pihak Kepolisian Gangnam sudah menyerahkan permasalahan ini ke Divisi Investigasi Perempuan serta Anak muda serta tengah melaksanakan penyelidikan.
Respons Agensi One Hundred Label
Menjawab statment Haknyeon, agensi One Hundred Label menghasilkan klarifikasi. Mereka menyebut kalau pemutusan kontrak dicoba bersumber pada Pasal 6 Ayat 3 kontrak eksklusif, ialah aksi yang dikira mengganggu martabat artis serta mengusik kegiatan regu.
“ Keputusan kami legal serta berdasar. Bila Ju Haknyeon terus menyebarkan klaim sepihak, kami tidak hendak ragu mengambil aksi hukum,” tulis pihak agensi.
Mereka pula menegaskan kalau THE BOYZ hendak senantiasa melanjutkan kegiatan tanpa kedatangan Ju Haknyeon.
Gugatan terhadap Media
Pada hari yang sama, Ju Haknyeon menggugat reporter Choi Jiye dari media TenAsia atas dugaan pencemaran nama baik. Gugatan diajukan bersumber pada Undang- Undang Jaringan Data serta Komunikasi Korea Selatan.
TenAsia lebih dahulu merilis laporan eksklusif yang mengklaim kalau Ju Haknyeon sudah melaksanakan prostitusi dengan Asuka Kirara, lengkap dengan dugaan transaksi duit.
Ju Haknyeon menyebut laporan tersebut selaku“ fitnah tidak berdasar” serta menegaskan hendak bawa permasalahan ini ke ranah hukum buat melindungi integritasnya selaku publik figur.
Asuka Kirara serta Isu Tambahan
Asuka Kirara, yang pula disorot dalam permasalahan ini, membantah menerima bayaran buat ikatan seksual. Dia melaporkan kalau tuduhan tersebut tidak cocok dengan realitas.
Sedangkan itu, seseorang konten kreator investigatif mengklaim kalau Ju Haknyeon sempat membanggakan pertemuannya dengan Kirara kepada rekan satu grupnya, yang membuat atmosfer internal tim jadi tegang. Klaim ini belum terkonfirmasi oleh pihak berwenang.
Yong Junhyung Ungkit Perlakuan Agensi Terhadapnya
Di tengah sorotan terhadap Ju Haknyeon, mantan member HIGHLIGHT, Yong Junhyung, pula jadi atensi publik sehabis menguak konflik dengan agensinya sendiri.
Yong, yang mendirikan label independen Black Made pada Oktober 2022, lebih dahulu bergabung selaku anak industri Big Planet Made Entertainment( BPM) pada Juli 2024.
Tetapi, baru- baru ini, dia mengantarkan dalam unggahan Instagram Story kalau dirinya dikeluarkan secara sepihak dari label yang dia bangun sendiri.
“ Pada hari perilisan album tahun kemudian, mereka( BPM) seketika meneleponku serta mengantarkan kalau mereka butuh mengendalikan ulang label serta hendak mengakhiri kontrakku tanpa ketentuan. Saya bimbang. Sehabis itu, dalam 1- 2 bulan, mereka betul- betul menyuruhku keluar dari perusahaanku,” tulisnya.
Statment ini memunculkan dialog luas menimpa transparansi, keadilan, serta perlakuan agensi terhadap artis di industri hiburan Korea Selatan.
Permasalahan Ju Haknyeon serta statment Yong Junhyung jadi pengingat kokoh hendak berartinya transparansi serta akuntabilitas dalam ikatan artis serta agensi. Walaupun proses hukum masih berjalan, publik saat ini menantikan kejelasan dari seluruh pihak terpaut dan hasil investigasi formal.

Komentar