EDUKASI(Catatan.ara) - Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi tempat uji coba vaksin Tuberkulosis. Proyek ini di dukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), karna kasus TBC di Indonesia yang cukup memprihatinkan.
Indonesia menjadi negara ke-2 penderita TBC terbanyak setelah India pada data yang dikeluarkan tahun 2023. Hal inilah yang membuat IDI mendukung adanya proyek tersebut, dan melibatkan Indonesia.
Vaksin ini sendiri nantinya akan di produksi di Singapura, yang fasilitas untuk produksinya lebih memadai. Selain itu dikatakan karna Singapura adalah negara terdekat dengan Indonesia, sehingga dapat disimpulkan Indonesia sepertinya memiliki andil yang cukup besar selain uji klinis.
Proyek ini sudah di umumkan sejak September 2024, Mentri kesehatan saat itu Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dengan adanya uji coba ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengatasi masalah tuberkulosis di Indonesia.
Menurut Budi saat itu kemungkinan uji vaksin di Indonesia akan selesai pada 2028, sehingga membuka jalan bagi kemajuan vaksin TBC terbaru.
Fakta menariknya Indonesia justru pernah dikeluarkan dari uji coba vaksin TB multisenter karna kendala hukum, namun mentri kesehatan budi dan timnya bekerja keras untuk menyelesaikan masalah hukum sehingga menghilangkan hambatan kolaborasi penelitian yang lebih luas.
Dan ternyata uji coba Vaksin TBC di Indonesia gak cuma satu loh, selama ini yang sering di bahas adalah uji vaksin M72 yang didanai oleh Bill Gates. Namun, ternyata ada 2 lagi uji vaksin yang melibarkan indonesia. Apa aja sih?
Ini Dia 3 Uji vaksin TBC yang melibatkan Indonesia
1. M72/AS01E (Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline)
Indonesia mulai memvaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024, uji kelinis ini rencananya akan dilakukan di 60 kota dari 7 negara. Jadi Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang menjadi tempat uji klinis ini.
Namun hingga saat ini baru 5 negara yang sudah melakukan uji klinik, salah satunya adalah Indonesia.
Proyek ini didukung dan didanai langsung oleh Bill Gates (pendiri Microsoft), Akhir-akhir ini banyak dibicarakan karna uji klinik sedang berlangsung, dan karna ini merupakan kerja sama internasional sehingga mendapat perhatian yang luas.
Berdasarkan infornasi kementrian kesehatan, vaksin ini sudah di ujikan ke 2.095 WNI, sedangkan total uji coba seluruh dunia mencapai 20.081 jiwa. Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dalam uji klinis, tepatnya lebih dari 13.000 orang.
2. BNT164a1 (BioNTech dan Biofarma)
Sebelumnya indonesia telah menyelesaikan uji coba fase 1, dan akan berpartisipasi dalam fase ke-2 untuk vaksin TB mRNA dari BioNTech. Namun informasi ini di ambil dari 2024, belum tau saat ini apakah sudah berjalan atau belum.
3. AdHu5Ag85A (CanSinoBio dan Etana)
Selain itu indonesia juga terlibat dalam fase 1 uji klinis kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.
Nah jadi itu dia 3 vaksin yang di uji di Indonesia, jadi hal ini di putuskan dan di perjuangkan oleh kementrian kesehatan Indonesia, karna melihat kasus TBC di Indonesia yang terus naik dan memakan korban jiwa.
Sebanyak apa sih? Berdasarkan beberapa informasi yang author baca setiap tahunnya kasus TBC memiliki 1 juta lebih kasus baru, iya KASUS BARU. Kebayang gak sih yang lama aja udah banyak, ditambah yang baru, tiap tahunnya rata-rata orang meninggal karna penyakit TBC mencapai 100.000 lebih sejak 2020 hingga saat ini.
Jadi gak heran deh kenapa mentri kesehatan saat itu berusaha keras untuk memudahkan uji klinis ini, karna dampak untuk indonesianya pun juga cukup baik.
Kalian juga gak perlu khawatir, uji coba disini bukan kaya di film-film yang kalo disuntikin ke tikus tikusnya mati.
Pastinya uji coba ini sudah melewati banyak fase sebelum memasuki fase uji pada manusia, karna tidak hanya berbicara tentang keuntungan secara materil, tapi juga tanggung jawab dan kerugian yang besar saat gagal.
Jadi semua orang pasti inginnya yang terbaik untuk proses ini, dan di Indonesia uji klinik vaksin ini di awasi dengan ketat oleh BPOM, dan secara global di awasi ketat oleh WHO.
Sumber Referensi :
- sehatnegriku.kemenkes.go.id
- tempo.co
- CNN Indonesia

Komentar